Monday, April 2, 2012

RAMADHAN……...........


SAMBUT “TAMU TERCINTA” DENGAN ALHAMDULILLAH

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(QS. Al-Baqarah: 183)


Hai sobat muslim, tinggal “menghitung hari….”(Krisdayanti:mode on), tamu Istimewa akan datang.Bagainama sikap anda ketik anda kedatangan tamu tercinta???? Tapi kali ini bukan anda saja yang mencintainya tapi juga ALLAH, Rosul  mencintainya.Bagaimana perasaan anda??? Dan bagaimana persiapan anda??? Yupzz betul baget jawabannya…..Tentu saja anda akan senang tapi tidak lebay kan…<^_^> hehehe. Dan anda akan menyiapan segala keperluan untuk menyambutnya. Langsung aja ke inti lah..nggak usah berbelit belit nanti ndak jadinya sembelit hehehe.

Tamu Tercinta itu adalah RAMADHAN. Ramadhan adalah bulan yang Allah muliakan dari pada bulan-bulan yang lainnya. Bulan yang mulia, bulannya Al-Qur’an, bulan untuk kaum muslimin untuk melakukan Shaum(pusa), bulan dimana pintu Syurga dibuka dan pintu neraka ditutup,Syiton dibelenggu, dan bulan dimana penuh dengan kesabaran, ketakwaan, dan bulan penuh ampunan.Itu semua adalah keutamman & keistimewaan Bulan Ramadhan.
Perhatikan kondisi umat islam, dalm rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kebanyakan menyimpang dari apa yang disyari’atkan oleh Allah. Contoh: Pada bulan Sya’ban oleh masyarakat jawa yaitu acara Ruwahan,untuk menyambut bulan Ramadhan dan pada akhir bulan  sya’ban orang-orang melakukan acara yang dinamakan dengan Padusan.Disitu cowok -,cewek,tua,muda saling berbaur tak karuan. Padahal dalam Islam acara seperti itu Tidak diSyari;atkan.Rasulullah SAW bersabda:
Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan bagian apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga”.(HR. Ahmad)


Bagaimana  Seharusnya Umat Islam Menyambut Bulan Ramadhan???
1.      Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani).
2.   Sambutlah Ramadan dengan Kebersihan dan kesucian. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullahsaw.,dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat,dengan mempererat hubungan silaturrahmi.Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
3.  Mempersiapkan Jiwa untuk menyambut Bulan Ramadahan, mental yang kuat.menghadiri mejelis Ilmu.
4.  Bertafaqquh(memahami) hokum-hukum Shaum dan mengenal petunjuk Nabi SAW sebelum masuk Shaum. Allah berfirman di QS. Al-Anbiyaa’ ayat 7.
5. Mempersiapkan acara-acara menyambut Ramadhan. Yaitu membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, menghafal, Qiyamullail, memberi Ifthar(buka puasa), I’tikaf & berlomba-lomba dalam kebaikan, DLL.
Keutamaan Bulan Ramadhan:   
1. Bulan Tarbiyah(pembinaan) untuk mencapai derajat Taqwa.
Bulan ramadhan juga bulan tarbiyah untuk mencapai derajat yang paling tinggi, paling mulia yaitu derajad Taqwa. Predikat taqwa ini tidak mudah untuk diperoleh. Ia baru akan diperoleh manakala seseornag melakukan persiapan yang cukup, dang mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai kegiatan yang baik dan mensikapinya dengan benar. Seperti firman Allah SWT:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183)


2. Bulan diturunkannya Al-Qur’an
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)………..
(QS. Al-Baqarah: 185)
3. Bulan yang paling utama penuh berkah dan Bulan yang penuh ampunan
Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling utama adalah hari Jum’at. (HR. Thabrani)

Barang siapa yang melakukan ibadah dimalam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa yang telah lalu diampuni.(Mutafaqun’alaih)

4.Bulan dilipat gandakannya amal shaleh
Rasulullah SAW bersabda,
Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman,
Kecuali, puasa. Puasa itu untuk dan Akulah yang akan membalasnya. Ia tinggalkan nafsu syahwat dan makannya semata-mata karena Aku. Orang yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan, ketika berbuka dan ketika berjumpa Rabbnya. Bau mulut orang yang berpuasa disisi Allah lebih wangi daripada bau parfum misik. (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,
Rabb-mu berkata, Setiap perbuatan baik (di bulan Ramadhan) dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai dari api neraka, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari parfum misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang di antara kamu yang sedang berpuasa, maka hendaklah kamu katakan, Saya sedang berpuasa. (HR. Tirmizi).

5.Bulan muwaasah(bulan santunan)
Bulan Ramadhan merupakan bulan muwaasah(bulan santunan). Sangat dianjurkan untuk memberi santuanan kepada orang lain apalagi kepada orang yang tidak mampu.Rasulullah Saw pada bulan Ramadhan ini sangat dermawan, sangat pemurah. Digambarkan bahwa sentuhan kebaikan dan santunan Rasulullah Saw kepada masyarakat sampai merata, lebih merata ketimbang sentuhan angin terhadap benda-benda di sekitarnya. Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Ibnu 'Abbas ra:

Nabi Saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya al-Qur'an. Jibril menemui setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya al-Qur'an. Rasulullah Saw ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.[HR. Bukhari dan Muslim].13

Santunan dan sikap ini sudah barang tentu tidak dapat dilakukan dengan baik kecuali manakala jauh sebelum Ramadhan telah ada persiapan-persiapan materi yang memadai. Termasuk dalam persiapan maliyah adalah mempersiapkan dana agar dapat beri'tikaf dengan tenang tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga. Untuk itu, mesti dicari tabungan dana yang mencukupi kebutuhan di bulan Ramadhan.

Kiat Untuk Mengisi Bulan Ramadhan
1.      Niatkan Puasa Ramadhan karena Allah Subhanahu Wata’ala.
Jika telah jelas masuknya bulan Ramadhan dengan penglihatan mata atau persaksian atau dengan menyempurnakan bilangan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari, maka wajib atas setiap muslim yang mukallaf untuk niat puasa di malam harinya, hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya) : “Barangsiapa yang tidak niat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya” [Hadits Riwayat Abu Dawud 2454, Ibnu Majah 1933, Al-Baihaqi 4/202 dari jalan Ibnu Wahb dari Ibnu Lahi'ah dari Yahya bin Ayub dari Abdullah bin Abu Bakar bin Hazm dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdillah, dari bapaknya, dari Hafshah. Dalam satu lafadz pada riwayat Ath-Thahawi dalam Syarah Ma'anil Atsar 1/54 : "Niat di malam hari" dari jalan dirinya sendiri. Dan dikeluarkan An-Nasa'i 4/196, Tirmidzi 730 dari jalan lain dari Yahya, dan sanadnya shahih]

Dan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya) : “Barangsiapa tidak niat untuk melakukan puasa pada malam harinya, maka tidak ada puasa baginya” [Hadits Riwayat An-Nasa'i 4/196, Al-Baihaqi 4/202, Ibnu Hazm 6/162 dari jalan Abdurrazaq dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Syihab, sanadnya shahih kalau tidak ada 'an-anah Ibnu Juraij, akan tetapi shahih dengan riwayat sebelumnya].
Niat itu tempatnya di dalam hati, dan melafazdkannya adalah bid’ah yang sesat, walaupun manusia menganggapnya sebagai satu perbuatan baik. Kewajiban niat semenjak malam harinya ini hanya khusus untuk puasa wajib saja, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang ke Aisyah pada selain bulan Ramadhan, kemudian beliau bersabda (yang artinya) : “Apakah engkau punya santapan siang ? Maka jika tidak ada aku akan berpuasa” [Hadits Riwayat Muslim 1154].
2.      Memperlambat Sahur & mempercepat berbuka.
Ada 3 akhlaq para rasul:
1)         memperlambat sahur
2)         Mempercepat buka
3)         Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri.
            Bersahurlah, sesungguhnya dalam sahur itu ada keberkahan. (HR Muslim). Mintalah pertolongan dengan makan sahur agar dapat berpuasa disiang harinya, dan dengan tidur siang, agar dapat qiyamul-lail di malam hari. (HR Ala Hakim). Ada tiga hal yang dicintai Allah ‘Azza wa jalla: menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika shalat. (HR Ath-Thabarani) . Manusia akan selalu dalam keadaan baik, selama mereka menyegerakan berbuka. (HR Muslim).
3.      Berdo’a ketika berbuka
              Bagi orang yang berpuasa ketika ia berbuka, do’anya tidak ditolak (HR Ibnu Majah). “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rizqi-Mu aku berbuka, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku beriman, dahaga telah hilang, urat-uratpun telah membasah dan pahala telah Engkau tetapkan insya Allah ta’ala. Ya Allah yang Maha Luas karunia-Nya, ampunilah aku, segala puji bagi Allah, yang telah memberikan pertolongan kepadaku, sehingga aku dapat berpuasa dan yang telah memberikan rizqi kepadaku, sehingga aku dapat berbuka”.
4.      Menjaga anggota tubuh dari hal-hal yang kurang bermanfaat.
            Menjaga anggota tubuh dari perbuatan yang tidak ada faedahnya, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan dosa. “Barang siapa yang tidak menjauhkan kata-kata dan perbuatan bohong, maka Allah tidak menerima puasanya”. (HR Bukhari).

5.      Meningkatkan amal kebaikan & meningkatkan kajian tentang Islam
                        Meningkatkan amal kebaikan seperti memberi makan kepada orang yang berpuasa, Tadarrus, tilawah dan tela'ah Al Qur'an, dzikir, do'a dan amal-amal kebajikan lainnya (QS Al Baqarah: 183 - 187). "Dan Jibril 'Alaihis-Salam menjumpai nabi saw pada setiap malam bulan Ramadhan, dan beliau mengajaknya bertadarrus Al Qur'an". (HR Muttafaqun 'alaih).
6.      I'tikaf pada 'Asyrul Awakhir
(10 hari terakhir bulan Ramadhan) dan meningkatkan aktifitas ibadah pada hari-hari tersebut.Guna mendapatkan malam lailatul qodr. "Nabi saw apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malam (dengan ibadah), beliau membangunkan keluarganya dan beliau menjauh dari istrinya".

sebagai penutup ada sebuah nasyid dari Musyari Rasyid ahlan ramadhan : selamat menyimak..... :)

Semoga Bermanfaat
^_^

No comments:

Post a Comment