Thursday, July 10, 2014

Islam Dihina, Kita Diamkah?



        Hai sahabat blogger sudah lama nih ana tak writing-writing di blog, hehe sok sibuk ya,, apa dah ndak ada ide kalix,hehe,, hari ini q ingin menulis mengulas sesuatu. Sebenarnya hanya mengulang sebuah materi yang pernah tersampaikan beberapa hari yang lalu. Materi yang disampaikan seorang ustadzah, entah bernama siapa sampai lupa aku menanyakannya. Tapi, dalam slidenya tertulis Ummu Nashihah. Bicaranya cukup lantang dan mantap sekali, jozzz pokoknya. Materi yang dibahas tentang Islam di Hina, Haruskah kita Diam? Ya seingatku kurang lebih tema itu.
       Bicara soal Islam dihina, mari kita flashback sebentar, masih inggat dengan kejadian-kejadian yang akan ana sebutkan berikut ini:

  1.  Film  innocence of muslim
  2. Mempermainkan sholat yang dilakukkan oleh seorang anak sma toil-toli, yang dimana diketahui yang melakukkan ada gadis berjilbab.
  3. Tahun 2006 salah seorang dosen IAIN Surabaya, Sulhawi Kuba yang menginjak lafadz Alloh yang dia tulis sendiri. 
  4.  Tahun 2012 salah seorang dosen IAIN Jember menghina lafaz Alloh dengan sepatunya
  5. Permainan yang ada pada game online
        Masih banyak kasus seperti diatas. Yang perlu dipertanyakan, kenapa bisa hal itu terjadi? Dan kenapa orang Islam sendiri yang menhina agama/aturan Islam. Naudzubillah. Miris sungguh ketika mendengar berita-berita seperti itu. Itulah realita sekarang, kita umat islam sudah dijajah dari berbagai sisi. Sisi mana sajakah?
  1. Sisi keyakinan
  2. Sisi fisik
  3. Sisi pemikiran.
Mengapa itu bias terjadi? Dalam kehidupan ini terjadinya sebab akibat yang timbul.
  1. Umat islam cuek alias masa bodoh,
  2.  Aqidah/ keyakinan yang lemah
  3.   Minimnya pendidikan agama
  4.  Kurangnya perhatian orang tua
        Orang tua juga berpengaruh terhadap kondisi sekarang ini, bagaimana orang tua mendidik anaknya. Ajaran apa yang akan diajarkan kepada anaknya berpotensi berpengaruh besar terhadap akhlaq buah hatinya. Lalu apa saja yang harus diajarkan dalam mendidik anak:
a.      Aqidah
b.       Tanamkan rasa khauf dan roja’ dalam diri anak
c.       Ajarkan akhlaq
d.      Kembangkan potensi sesuai bakat dan kemampuan anak
Bagaimana harus bertindak:
  1.  Kembali kepada Kitabullah
  2. Perdalam ilmu agaman/tauhid
  3.  Tanamkan nilai-nilai Islam pada anak
  4.  Ajari mereka Syariát dengan ikhlas
  5.  Perangi penistaan

No comments:

Post a Comment