Friday, February 14, 2014

NIKMAT YANG DICELA



Hari itu nampak gelap bak malam yang menyelimut, hari-hari itu seperti sudah jam 6 sore. Melihat jam ternyata baru jam 4, tapi hari tampak kelam pekat. Hari-hari ini tiada hari tanpa mendung, siang,pagi, maupun malam. Semua nampak cemas, dan kecemasan itu akhirnya breess, hujan mengguyur hari  itu, malah bukan hanya hari itu tapi hari-haring beriutnya. Munculah kata-kata “ya hujan”, “aduh hujan” dan banyak lagi. Keluhan demi keluhan menyahut, ya itulah manusia tiada hari tanpa kelukan. Diberi hujan bilang “ya hujan” diberi panas bilang “aduh panasnya”. Sekali lagi itulah sifatnya manusia, termasuk yang menulis ini, hehehe.

Hujan kau adalah nikmat yang Allah berikan kepada umat-Nya, dengan hujan pohon kering, bisa tumbuh subur.  Sungai kering terisi lagi akan hujan yang Allah turunkan untuk membasahi bumi yang sudah retak tanahnya. Tapi, sekali lagi manusia mengeluhkan akan dirimu, padahal Hujan adalah suatu nikmat yang Allah berikan.nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan??  Mereka semua mencelamu tiada henti, keluhannya menghujatmu. Maafkan aku hujan, yang sebenarnya kaupun tak ingin dicela.
اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira."(QS.Ar-Ruum: 48)
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy-Syuura [41] : 28).
Padahal Rasulullah saw tidak mencontohkan untuk mencela hujan. Bahkan Rasulullah menggunakan moment-moment ini untuk mendekatkan diri kepada Sang Penurun Hujan. Apa yang harus kita lakukan ketika turun hujan? Berikut ini amalan-amalan yang Rasulullah ajarkan kepad kita:
  1. Berdoa ketika turun hujan
Ketika hujan Rasulullah berdo’a dengan do’a: اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]” (HR.Bukhari)
  1. Kesempatan terbaik untuk memanjatkan do’a
Hujan adalah moment untuk berdo’a, kenapa? Karena diwaktu hujan itulah waktu-waktu mustajab untuk berdo’a, memohon kepada Sang Kholiq, meminta sesuatu kepada Sang Penggabul Do’a.
Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Al-Hakim)
Tetapi apa yang kita lihat sekarang, mereka menganggap hujan sebagai penyebab bencana banjir. Lalu mereka mencela hujan, mengeluh tentang hujan. Padahal semua bencana itu adalah ulah dari manusia itu sendiri, seperti firman Allah
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS.Ar-Ruum: 41)

Jadi jelas hujan bukanlah sebuah bencana yang menimpa negeri ini, tapi karena memang ulah mereka sendiri/kita. Jadi berhentilah mencela hujan,berhentilah mengeluh karena hujan, karena hujan tidaklah salah, tapi berdo’a dan memohonlah apa yang kalian inginkan disaat hujan, karena pada itulah waktu yang mustajab.
Semoga bermanfaat, yang sedikit ini dan mari bermuhasabah diri. 

No comments:

Post a Comment