Thursday, December 26, 2013

Pondasi2X syiah (Habis)





Pemikiran keagamaan yang dilahirkan oleh syi’sh ini mencerminkan pertentangan, dan permusuhan dengan islam. Mereka tidak menghargai otentisitas al-Qur’an dan kebersihan kebersihan para sahabat Nabi. Mullah Fathullah al-Kasani, seorang ulama syi’ah dalam kitab tafsirnya Minhajus Shadiqin hal.356 menyatakan: “Menghalalkan nikah Mut’ah, bahkan menurut doktrin syi’ah orang yang melakukan kawin mut’ah empat kali , derajatnya sama tingginya dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam.”
Dalam pandangan orang-orang yang berakal, ucapan demikian tentullah menjijikkan, hanya bermoral syahwat belaka. Menganggap pelaku mut’ah lebih mulia daripada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam, seakan-akan mereka mengatakan bahwa kemaluan para pelacur lebih mulia dari Nabi dan para Sahabat! Na’udzubillahi min dzalik.

Saat ini banyak genersi muda islam yang sudah disesatkan dengn doktrin2x syi’ah. Bentuk kesesatannya adalah:
1.      Berkeyakinan para imam syi’ah maksum dan derajatnya lebih tinggi dari Rasul;
2.      Al-Qur’an yang ada sekarang tidak asli, alias palsu;
3.      Para sahabat semuanya berdusta dsn berkhianat kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam kecuali beberapa orang;
4.      Semua hadits yang dianggap shahih dalam kitab hadits kaum muslimin dianggap palsu;
5.      Khalifah selain dari ‘Ali adalah penjahat, karena merebut kekuasaan kekhalifahannya.
Indoktrinasi seperti di atas mengakibatkan banyak intelektual islam yang dangkal pemahamannya terhadap islam, tetapi berlagak sok ilmiah dan rasionalis, secara membabi buta menelan semua indoktrinasi syi’ah tersebut. Hal iini dapat dilacak, misalnya pada buku Jalaudin Rahmat, juga Quraisy Shihab yang dengan lihai dan santun mempropagandakan syi’ah seperti dalam bukunya Sunnah-Syi’ah Bergandeng Tangan, Mungkinkah? (penerbit Lentera Hati, Jakarta), dan masih banyak lagi.

Ada 16 doktrin syi’ah yang selalu mereka sembunyikan dari kaum Muslimin sebagai langkah taqiyyah (menyembunyikan Syi’ah) sebagai berikut:

1.      Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam Syi’ah. Mereka akan memberikan dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendakinya (al-Kulaini, Ushulul kafi, hlm.259, cet. India). Jelas doktrin semacam ini bertentangan dengan firman Allah Subhanahu wata’ala surat al-A’raf[7]: 128, “Sesungguhnya bumi adalah milik Allah, Dia karuniakan kepada siapa yang Dia kehendaki.” Kepercayaan Syi’ah di atas menunjukkan penyetaraan kekuasaan para imam dengan Allah dan doktrin ini merupakan akidah ayirik.
2.      ‘Ali bi abi Thalib yang diklaim sebagai imam Syi’ah yang pertama dinyatakan sebagai dzat yang pertama dan terakhir, yang zhahir dan yang batin seabagaimana tarmaktub dalam surat al-Hadid[57]:3 {Rijalul Kashi hlm.138}
Doktrin semacam ini jelas merupakan kekafiran syi’ah yang berdusta atas nama khalifah ‘Ali bin Abi Thalib. Dengan doktrin semacam ini Syi’ah menempatkan ‘Ali bin Abi Thalib sebagai Tuhan.
3.      Para imam Syi’ah merupakan wajah Allah, mata Allah, dan tangan-tangan Allah yang membawa rahmat bagi para hamba Allah.(Ushulul Kafi hlm.83)
4.      Amirul Mu’minin ‘Ali bin Abi Thalib oleh Syi’ah dikatakan menjadi wakil Allah dalam menentukan syurga dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh oleh manusia sebelumnya, mengetahui ang baik dan yang buruk, mengetahui sesuatu secara rinci yang pernah terjadi dahulu maupun yang ghaib (Ushulul Kafi.hlm.84)
5.      Keinginan para imam Syi’ah adalah keinginan Allah juga.(Ushulul Kafi hlm.278)
6.      Para imam Syi’ah mengetahui kapan dating ajalnya dan mereka sendiri yang menentukan saat kematiannya karena bila imam tidak mengetahui hal-hal semacam itu, maka tentu ia tidak berhak menjadi imam.(Ushulul Kafi hlm.158)
7.      Para imam Syi’ah mengetahui apapun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan menjawab apa saja bila kita bertanya kepada mereka karena mereka mengetahui hal yang ghaib sebagaimana yang Allah ketahui.(Ushulul Kafi hlm.193)
8.      Allah itu bersifat bada’ yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi. Akan tetapi, para imam Syi’ah telah mengetahui terlebih dahulu hal yang belum terjadi.(Ushulul kafi hlm.278). menurut al-Kulaini: Allah tidak mengetahui bahwa Husein bin ‘Ali akan mati terbunuh. Menurut mereka Tuhan pada mulanya tidak tahu, kaena itu Tuhan membuat ketetapan baru sesuai dengan kondisi yang ada. Akan tetapi, imam Syi’ah telah mengetahui apa yang akan terjadi. Oleh sebab itu menurut doktrin Syi’ah, Allah bersifat bada’.(Ushulul kafi hlm.232)
9.      Para imam Syi’ah merupak gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah. Para imam bersifat maksum(bersih dari kesalahan dan tidak pernah lupa apalagi berbuat dosa). Allah menyuruh manusia untuk menaati imam Syi’ah, tidak boleh mngingkarinya dan mereka menjadi hujah argumentasi kebenaran) Allah atas langit dan bumi (Ushulul Kafi hlm.165)
10.   Para imam syi’ah sama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam (Ibid).
11.  Yang dimaksud para imam syi’ah adalah ‘Ali bin Abi Thalib, Husein bin ‘Ali, Hasan bin ‘Ali, dan Muhammad bin ‘Ali (Ushulul Kafi hlm.109)
12.  Al-Qur’an yang ada sekarang telah berubah, dikurangu dan ditambah (Ushulul Kafi hlm.670). Salah satu contoh ayat al-Qur’an yang dikurangi dari aslinya yaitu ayat al-Qur’an An-Nisa’(4): 47, menurut versi syi’ah berbunyi “ ya ayyuhalladzina uwtul kitaba aminu bima nazzalna fi ‘Aliyyin nuranmubinan” (Fashlul Khitab, hlm.180)
13.  Menurut syi’ah, al-Qur’an yang dibawa Jibril kepada Muhammad ada 17.000 ayat namun yang tersisa sekarang 6.660 ayat (Ushulul Kafi hlm.671)
14.  Menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, ‘Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul Hakam adalah makhluk yang paling jelek dimuka bumi, mereka ini adalah musuh-musuh Allah. Barang siapa yang tidak memusuhi mereka, maka tidaklah sempurna imannya kepada Allah, Rasul-Nya, dan imam-imam Syi’ah (Haqqul Yaqin hlm.519 oleh Muhammad Baqir al-Majlisi)
15.  Menghalalkan nikah mut’ah, bahkan menurut doktrin syi’ah orang yang melakukan kawin mut’ah 4 kali derajatnya sama tingginya dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wasallam (Tafsir Minhajush Shadiqin hlm.356, oleh Mullah Fathullah Kasani)
16.  Menghalalkan tukar menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada sesame temannya. Kata mereka, Imam Ja’far berkata kepada temannya, “Wahai Muhammad, kumpulillah budakku ini sesukamu. Jika enggkau sudah tidak suka kembalikan lagi kepadaku” (Al-Istibshar III hlm.136 oleh Abu Jafar Muhammad Hasan ath-Thusi) 

Semoga bermanfaat ^_^

No comments:

Post a Comment