Hari itu
nampak gelap bak malam yang menyelimut, hari-hari itu seperti sudah jam 6 sore.
Melihat jam ternyata baru jam 4, tapi hari tampak kelam pekat. Hari-hari ini
tiada hari tanpa mendung, siang,pagi, maupun malam. Semua nampak cemas, dan
kecemasan itu akhirnya breess, hujan mengguyur hari itu, malah bukan hanya hari itu tapi
hari-haring beriutnya. Munculah kata-kata “ya hujan”, “aduh hujan” dan banyak
lagi. Keluhan demi keluhan menyahut, ya itulah manusia tiada hari tanpa
kelukan. Diberi hujan bilang “ya hujan” diberi panas bilang “aduh panasnya”.
Sekali lagi itulah sifatnya manusia, termasuk yang menulis ini, hehehe.
Hujan kau
adalah nikmat yang Allah berikan kepada umat-Nya, dengan hujan pohon kering,
bisa tumbuh subur. Sungai kering terisi
lagi akan hujan yang Allah turunkan untuk membasahi bumi yang sudah retak
tanahnya. Tapi, sekali lagi manusia mengeluhkan akan dirimu, padahal Hujan
adalah suatu nikmat yang Allah berikan.nikmat Tuhanmu manakah yang kamu
dustakan?? Mereka semua mencelamu tiada
henti, keluhannya menghujatmu. Maafkan aku hujan, yang sebenarnya kaupun tak
ingin dicela.
اللَّهُ
الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ
كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ
فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
"Allah,
Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka
apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya,
tiba-tiba mereka menjadi gembira."(QS.Ar-Ruum:
48)
وَهُوَ الَّذِي
يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ
الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan
Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan
rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy-Syuura
[41] : 28).
Padahal
Rasulullah saw tidak mencontohkan untuk mencela hujan. Bahkan Rasulullah
menggunakan moment-moment ini untuk mendekatkan diri kepada Sang Penurun Hujan.
Apa yang harus kita lakukan ketika turun hujan? Berikut ini amalan-amalan yang
Rasulullah ajarkan kepad kita:
- Berdoa ketika turun hujan
Ketika
hujan Rasulullah berdo’a dengan do’a: اللَّهُمَّ
صَيِّباً ناَفِعاً
”Allahumma shoyyiban nafi’an”
[Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]” (HR.Bukhari)
- Kesempatan terbaik untuk memanjatkan do’a
Hujan
adalah moment untuk berdo’a, kenapa? Karena diwaktu hujan itulah waktu-waktu
mustajab untuk berdo’a, memohon kepada Sang Kholiq, meminta sesuatu kepada Sang
Penggabul Do’a.
“Doa tidak tertolak pada 2 waktu,
yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Al-Hakim)
Tetapi
apa yang kita lihat sekarang, mereka menganggap hujan sebagai penyebab bencana
banjir. Lalu mereka mencela hujan, mengeluh tentang hujan. Padahal semua
bencana itu adalah ulah dari manusia itu sendiri, seperti firman Allah
ظَهَرَ الْفَسَادُ
فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ
الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS.Ar-Ruum: 41)
Jadi
jelas hujan bukanlah sebuah bencana yang menimpa negeri ini, tapi karena memang ulah
mereka sendiri/kita. Jadi berhentilah mencela hujan,berhentilah mengeluh karena
hujan, karena hujan tidaklah salah, tapi berdo’a dan memohonlah apa yang kalian
inginkan disaat hujan, karena pada itulah waktu yang mustajab.
Semoga
bermanfaat, yang sedikit ini dan mari bermuhasabah diri.
No comments:
Post a Comment