Masalah
isbal memang sering terjadi perdebatan. Ada yang pro dan ada yang
kontra, ada yang bilang itu adalah hal yang dhalalah (sesat) ada juga
yang bilang mubah. Mana yang benar?
Untuk menelaah hal itu, kita harus memiliki landasan, sebuah pijakan
yang kuat. Dan untuk memahami hal itu, maka tentu saja kita berlandaskan
pada al-Qur’an, al-Hadits, dan atsar dari para shahabat, tabi’in dan
tabi’ut-tabi’in, serta kata-kata para ulama. Tetapi kali ini pembahasan
lebih ditekankan dan berputar pada Hadits Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam serta perkataan para salafushshalih.